Coban Jidor Bagian Surga yang Tersembunyi di Malang

Coban Jidor terletak di daerah Jabung Malang pesisir, alias Pinggiran Kota Malang, lebih tepatnya terletak di Dusun Krajan, Ngadirejo, Jabung, Malang, Jawa Timur. Di Jabung sendiri banyak sekali air terjun lainnya semisal Coban Jahe maupun Coban Jodo. Tak heran bila menyebut daerah Jabung sebagai destinasi 1001 Coban.

Seperti Coban-Coban lain di Malang pada umumnya masih sangat asri, sejuk dan masih jarang dikunjungi alias wisata ini masih antimainstream. Mengeksplorasi Kota dan Kabupaten Malang sepertinya gak akan tuntas kalau cuma dalam sehari dua hari. Objek wisatanya seabrek-abrek, udah gitu masing-masing tempat memiliki keistimewaan sendiri-sendiri yang sayang kalau dilewatkan. Mungkin, kalau ingin khatam mendatangi seluruhnya, minimal harus meluangkan waktu lebih dari dua minggu biar semua spot atau tempat wisata bisa terkunjungi dengan baik.


Maksudnya terkunjungi dengan baik itu, benar-benar dihampiri, dipuas-puaskan menikmati pemandangannya, menghayati betapa hebatnya tuhan menciptakan jengkal demi jengkal alam semesta seperti ini. Seperti itu. Bukan seperti traveler-traveler yang kejar setoran, sekedar mampir sebentar foto-foto terus pergi lagi ke tempat lainnya. kalau begitu caranya mungkin dalam seminggu sudah rampung.


Coban Jidor berada di ketinggian 10 meter yang dimana Jidor dalam bahasa jatim adalah bedug masjid. Aliran air terjun ini mengalir deras laiknya jidor yang sedang ditabuh makanya air terjun ini dinamakan Coban Jidor.

Harga tiket masuk ke Coban Jidor sendiri untuk sepeda motor 10rb rupiah dan 5rb /orang. Disini tidak ada parkir mobil ya, yang bawa mobil harus trekking lagi sekitar 2-3km dari jalan besar dan mobilnya dititipin di rumah warga sekitar. Setelah urusan karcis masuk dan retribusi parkir selesai, perjalanan ke air terjun dilanjutkan dengan jalan kaki sejauh satu setengah kilometer.


Tapi tenang saja, treknya terus menurun menuruni anak tangga. Jadi masih bersahabat dengan lutut dan tidak bikin nafas ngos-ngosan. Tapi jangan terlalu seneng juga sebab saat pulang nanti akan dibalas dengan jalan yang menanjak terus.

Dalam perjalanan nanti ada beberapa gazebo dan gubuk yang bisa digunakan untuk istirahat dikala lelah melanda. Dan ada satu warung dekat sungai yang bisa digunakan untuk makan dan minum kalau lapar. Ada banyak akar pohon besar menjuntai yang bisa digunakan untuk bergaya ala tarzan dan jane. Yang disebut juga rumah akar pohon Coban Jidor. Oiya disini ada ammar dilarang berbuat mesum dan ada juga petilasan mbah atau leluhur setempat yang sakral tempatnya tepat di sebelah menara gardu pandang akar pohon tersebut.

Dilarang Skidipapap dan Wikwik ya gaess

Banyaknya pepohonan dengan akar-akar menjuntai di kawasan Coban Jidor merupakan hutan yang masih alami sekali, dari pemandangannya hingga suasananya benar-benar sejuk dan asri. Dalam perjalanan kita bisa nyambi menikmati hamparan hutan. Menjelang air terjun terdapat sungai kecil yang masya Allah batunya besar-besar. Tapi tenang, kita tidak perlu nyemplung untuk menyebrangi sungai tersebut. Di atasnya sudah dibangun jembatan selebar dua orang berjalan beriringan.


Konstruksi bangunan jembatan seluruhnya terbuat dari batang bambu, dihiasi dengan ijuk berbentuk boneka. Karena itu seharusnya dinamakan jembatan bambu saja, tapi ternyata jembatan itu namanya Jembatan Cinta! klise banget. Banyak sekali di tempat-tempat wisata yang di titik-titik tertentu diberi nama dengan embel-embel cinta tanpa memperdulikan perasaan jomblo seperti apa. Bukit Cinta , Jembatan Cinta, Teluk Cinta, Batu Cinta, Dermaga Cinta, putus cinta, eh maap. Yang terakhir tadi memang pedih banget, mblo.

Kenapa jembatan bambu di Coban Jidor dinamai Jembatan Cinta? maaf banget nih gabisa kasih tau. Soalnya kalau dikasih tau bakal membuat hati para jomblo semakin nestapa dan nggak sudi main ke sini. Ujung-ujungnya pendapatan negara dari sektor pariwisata akan menurun.


Jadi sekali lagi maaf, nggak bisa kasih tau kalau jembatan bambu di Coban Jidor dinamai Jembatan Cinta karena lebarnya didesain pas untuk sepasang kekasih berjalan berduaan sambil bergandengan tangan kemudian membicarakan masa depan mereka yang ngeblur 32 megapixel. Soshit banget kan?!

Karena sendiri, pemuda ini nekat terjun ke sungai, dan tidak lewat jembatan.

Setelah melewati Love Bridge tersebut, trek berubah sedikit menanjak. Tapi cuman sebentar karena sambil berjalan sudah terdengar sayup-sayup suara air terjun. Dan keindahan air terjun sudah terlihat. Berjalan sedikit melewati papan trayek Selamat Datang di Coban Jidor kita pun disuruh menuruni sungai yang tadi, jalan di sekitar dan menikmati air terjunnya.

Ya itulah Coban Jidor. Setelah turun menapaki bebatuan yang ada di dasar sungai kecil, kita bisa menikmati Coban Jidor dari dekat. Kerennya lagi Coban Jidor ini termasuk dangkal kita bisa asyik mandi, menikmati dan bermain air disini. Untuk airnya luar biasa sejuk, segar dan dingin sekali. kita bisa puas mengeksplor tempat ini, kita bisa mengambil beberapa spot foto yang dimana bisa kita share di media sosial.


Sejak dari akar pohon hingga air terjunnya banyak ditemukan spot-spot yang instagramable, buat kamu yang eksis di instagram terus pengikutnya banyak tak salah bila menjadikan Coban Jidor ini destinasi yang wajib ditandangi.

Malang, sejuta tempat wisata dalam satu kota.


-sekian-

Newest Post

Home

Older Post